APAITU B-NATURAL ?.. * Diskon Agen Reseller dan Dropshipper * Mendapatkan Fasilitas Retur (gratis Ongkir) jika terjadi barang rusak SYARAT & KETENTUAN MENGIKUTI POINT REWARD PROGRAM * Telah Terdaftar Menjadi Member Agen / Reseller /Dropshipper * Minim Pembelian 50 pcs Untuk Agen * Minim Pembelian 5 pcs untuk Member Reseller * Siapkan
TentangSMM Reseller. platform yang telah digunakan oleh berbagai seller/penjual layanan social media marketing di Indonesia.. Dengan bergabung bersama kami, anda dapat menjadi penyedia jasa social media atau seller social media seperti peningkatan Followers, Likes, dll. Tersedia untuk 7 jenis social media terpopuler saat ini seperti Instagram,
1 Reseller Re artinya kembali dan seller artinya penjual. Jadi reseller adalah membeli satu produk untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi sesuai dengan margin yang diharapkan. Hampir sama dengan pedagang sebenarnya. Hanya saja reseller biasanya tidak memiliki tempat berjualan yang tetap seperti toko. 2. Dropshipper
4 Cara Kerja Dropship. 1. Arti Reseller. Secara umum, reseller berarti menjual kembali. Maksudnya reseller adalah orang yang membeli barang dari supplier atau pedagang lain, kemudian ia menjualnya lagi kepada konsumen dengan harga lebih tinggi. Selisih harga jual kepada konsumen dan harga beli dari supplier menjadi keuntungan bagi para reseller.
. Apa itu reseller dan bagaimana posisinya dalam bisnis perdagangan? Kita tahu bahwa tidak semua produsen bisa menjual sendiri produknya. Oleh karena itu, terciptalah rantai distribusi produk dari tempat produksi hingga ke tangan konsumen. Di tengah rantai itu, reseller juga ikut berperan dalam menyampaikan produk ke tangan konsumen. Menjadi seorang reseller cocok bagi orang-orang yang memiliki dorongan untuk memulai bisnis, tetapi tidak memiliki kreativitas atau waktu luang untuk membuat produk sendiri. Meski demikian, reseller tetap harus mengalokasikan waktunya untuk pembuatan toko, entah toko fisik ataupun online. Selain itu, butuh waktu juga untuk melakukan promosi toko dan transaksi dengan pembeli. Yang terpenting, butuh waktu pula untuk menemukan pemasok produk. Baca Juga 11 Karakteristik Pengusaha yang Harus Kamu Miliki Apa Itu Reseller? Foto Apa itu reseller? ia adalah orang yang membeli barang untuk dijual kembali dan mendapat untung. Konsepnya sama seperti pengecer atau pedagang retail, karena mereka juga membeli produk dalam jumlah besar kepada produsen. Reseller mungkin hanya akan menaikkan harga produk yang ia jual ulang. Namun, reseller bisa juga menggabungkannya dengan produk lain atau melakukan pengemasan ulang. Biasanya reseller terdaftar dalam struktur bisnis produsen. Bisa juga reseller adalah pihak individu yang melakukan kegiatan jual beli untuk mendapat keuntungan pada setiap transaksi. Reseller bisa membeli langsung produk dari produsen atau membelinya dari pedagang grosir. Harga jual reseller biasanya tidak jauh dari harga eceran tertinggi HET yang sudah ditentukan oleh produsen. Beberapa produsen biasanya membuat program reseller agar produknya dapat tersebar lebih luas. Kadang ada persyaratan tertentu yang ditetapkan, semisal wilayah yang berbeda antara satu reseller dan reseller lain. Bisa juga penetapan rabat tinggi untuk pembelian dalam jumlah banyak. Reseller tidak harus menjual produk apa pun. Banyak pula reseller yang menetapkan spesialisasi penjualan kategori produk tertentu. Baca Juga 8 Strategi Pemasaran Produk untuk Meningkatkan Penjualan Keuntungan dan Kekurangan Reseller Setelah tahu apa itu reseller, kini kamu perlu tahu keuntungan dan kekurangan menjadi reseller. Sama seperti kegiatan bisnis lainnya, ada untung dan ruginya menjadi reseller. Kamu hanya perlu menimbang seberapa besar keuntungannya dan apakah kamu dapat mengatasi kekurangannya. Setelah itu, kamu bisa menentukan akan menjadi reseller atau tidak. Keuntungan Menjadi Reseller Foto Berikut ini sejumlah keuntungan menjadi reseller 1. Menghemat Biaya Tidak seperti distributor atau pemasok yang membutuhkan margin tinggi, menjadi reseller memungkinkanmu untuk menetapkan harga. Kamu dapat memilih produk yang cocok untuk bisnismu dan membelinya dengan harga wajar. Lalu, kamu menjualnya dengan harga yang ditetapkan sendiri. Namun, memang terdapat beberapa produsen tertentu yang memberlakukan ketentuan HET. 2. Menghemat Waktu Kamu tidak memerlukan banyak komitmen waktu karena tak perlu melakukan proses produksi. Yang perlu kamu perhatikan hanyalah memastikan stok barang yang kamu jual ulang masih cukup untuk dijajakan. 3. Tidak Perlu Punya Banyak Stok Kamu hanya perlu punya stok secukupnya, sesuai perkiraan pemesanan yang masuk setiap minggu atau bulan. Jika sudah mau habis, tinggal membelinya kembali kepada produsen atau pemasok. Bahkan, kamu bisa saja berjualan tanpa stok. Hal ini jika kamu menggunakan jasa dropship. Pesanan masuk di tokomu dan barang akan dikirim langsung dari gudang penyedia jasa. 4. Ekspansi Cepat dan Mudah Jika kamu menjadi reseller, varian produk yang kamu jual bisa tak terbatas. Pembeli pun punya banyak pilihan ketika berbelanja di tokomu. Dengan demikian, kamu bisa dengan mudah memperluas segmentasi pasar karena banyaknya pilihan produk di dalam tokomu. Keuntungan menjadi reseller mungkin sangat menggiurkan. Namun, kamu juga harus mempertimbangkan kekurangan menjadi seorang reseller. Baca Juga 5 Strategi Pemasaran Jasa untuk Tawarkan Service Business Kekurangan Menjadi Reseller Foto SIRCLO Photo Stock Berikut ini sejumlah kekurangan menjadi reseller 1. Kamu Tidak Bisa Mengontrol Stok Ada kalanya produsen atau pemasok kehabisan stok, sedangkan tokomu sudah dibanjiri permintaan. Sebagai reseller, kamu pun hanya bisa menginformasikan bahwa stok produk habis. Kamu tidak punya kuasa untuk menambah stok. Hal paling maksimal yang bisa kamu lakukan adalah memberi tahu produsen atau pemasokmu bahwa permintaan produk tersebut sedang tinggi di pasaran. 2. Keuntungan Kecil Hal ini karena adanya HET. Jika kamu menjual produk di atas harga HET, kemungkinan tidak banyak pelanggan yang akan bertransaksi di tokomu. Pelanggan cenderung berbelanja di tempat lain yang menawarkan harga kompetitif. Selain itu, ketika kamu membeli produk dari pemasok atau pedagang grosir, harga yang kamu dapat sudah lebih tinggi ketimbang harga dari produsen. Jika mau memperbesar margin profit, kamu pun digiring untuk membeli dalam jumlah besar. 3. Banyak Pesaing Ada banyak yang menjadi reseller, tidak hanya kamu. Kamu pun harus bersaing dalam soal harga dengan para reseller lain. Kembali lagi ke persoalan siapa yang menjadi pemasokmu agar kamu mendapatkan harga murah dan mendapat margin profit yang besar. Selain itu, kamu juga perlu bijak dalam menentukan harga. 4. Kualitas Barang Tidak Selalu Baik Meski produsen sudah melakukan quality control QC terhadap produknya, terkadang masih ada saja produk rusak. Misalnya, rusak akibat pengiriman oleh distributor. Kamu pun tidak bisa mengontrol kualitas barang yang kamu terima karena kamu bukan produsennya. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah melayangkan komplain terhadap pemasokmu. Baca Juga 6 Contoh Promosi Produk untuk Memikat Calon Pembeli Cara Kerja dan Contoh Reseller Foto Cara kerja reseller cukup sederhana. Kamu hanya perlu mencari produsen atau pemasok barang. Lakukan negosiasi tentang bagaimana cara kamu mendapatkan produk dan berapa rabat yang akan kamu peroleh dari pembelian produk. Terkadang, ada produsen atau distributor tertentu yang sudah memiliki program reseller. Kamu bisa pelajari syarat dan ketentuan untuk mengikuti program tersebut. Dengan demikian, kamu sudah menjadi reseller. Namun ada berbagai jenis reseller. Berikut ini sejumlah contoh reseller yang bisa kamu pilih untuk menjalankan bisnismu 1. Retail Arbitrage Menjadi seorang retail arbitrage, berarti kamu membeli produk dari toko retail di sekitar lokasimu, lalu menjualnya kembali melalui e-commerce. Hal yang perlu kamu lakukan hanyalah meriset berbagai produk di toko retail yang ada di daerahmu. Kemudian kamu dapat memilih produk apa yang kira-kira akan laku dijual secara online. Akan lebih baik jika produk yang kamu jual adalah produk khas daerah yang tidak dijual di daerah lain. Pesaingnya cenderung minim. Contohnya banyak kamu temukan di marketplace. Ada yang menjual makanan khas daerah dengan berbagai merek. Bahkan ada yang menjual produk kebutuhan sehari-hari yang biasa kita temukan di toserba. 2. Label Privat Tujuan dari reseller tipe ini adalah mencari produk langsung dari pabrikan atau produsen. Kemudian, kamu mencantumkan labelmu kemudian mengemasnya ulang dengan kemasanmu. Salah satu contohnya yaitu penjual natural oil untuk perawatan kulit. Reseller membeli dalam jumlah literan kepada produsen, kemudian mengemasnya ulang dalam botol-botol kecil dan mencantumkan label sendiri pada produk tersebut. Baca Juga Kenalan Dulu dengan Brand Awareness dan cek Manfaatnya! 3. Dropship Dropship dilakukan sepenuhnya secara online. Kamu tidak perlu menyetok barang, karena produsen atau jasa penyedia dropship akan mengirimnya langsung ke alamat pembeli. Kamu hanya perlu membuka toko online, menyediakan displai produk, kemudian menerima pesanan dari pelanggan. 4. Grosir Menjadi reseller yang satu ini harus punya cukup modal. Kamu membeli produk langsung ke produsen dan manufaktur dalam jumlah besar. Kemudian kamu menjualnya ulang melalui platform marketplace atau situs toko online buatanmu sendiri. Demikian penjelasan mengenai apa itu reseller. Semoga informasinya bermanfaat!
Pintar Peluang – Apa itu reseller? Mungkin kata yang satu ini sudah tidak asing lagi bukan? Pasalnya, istilah yang satu ini sendiri semakin populer sejak trend belanja online meningkat di Indonesia. Namun, meskipun sudah sangat populer, apakah kamu sudah tahu apa itu arti dari seorang reseller tersebut? Nah, untuk kamu yang mungkin tertarik menjadi seorang reseller, atau sekedar ingin tahu apa itu pengertian dari istilah tersebut. Berikut adalah pengertian, cara kerja reseller hingga cara daftar dan gabung menjadi member agar bisa mulai jualan dan mendapatkan keuntungan. Pengertian Reseller Nah, lalu apa itu reseller? Yuk coba simak penjelasan dan pengertian berikut ini. Reseller adalah seseorang yang menjual produk orang lain dengan harga yang lebih mahal dari harga beli dari produsen atau supplier. Pada umumnya, seorang reseller sudah melakukan kontak kerjasama atau terdaftar sebagai member seller pada suatu produk dan brand tertentu. Akan tetapi, dengan perkembangan zaman yang sudah semakin maju saat ini. Seorang reseller tidak hanya bisa kerjasama pada satu brand saja. Tetapi, mereka pun bisa daftar pada sebuah perusahaan seperti marketplace, toko online, hingga supplier yang memiliki banyak jenis produk. Cara Kerja Reseller Melihat dari pengertian yang ada pada penjelasan diatas, mungkin kamu juga sudah membayangkan bukan? Bagaimana sistem kerja dari seorang reseller tersebut. Untuk cara kerjaseorang reseller sendiri adalah aktivitas menjual kembali produk atau barang dari supplier. Menjual kembali disini tidaklah sama dengan pengecer maupun seorang dropshipper loh. Reseller biasanya akan mendapatkan harga beli yang lebih murah. Bahkan, Mereka yang sudah terdaftar akan mendapatkan harga lebih murah lagi. Belum lagi jika membeli dalam jumlah yang banyak, maka akan lebih murah lagi. Sementara itu, mereka juga akan menjual dengan harga yang sama di pasarkan oleh supplier. Sangat menguntungkan bukan? Belum lagi mereka juga bisa menaikan harga lebih tinggi lagi untuk mendapatkan keuntungan. Baca Juga Cara Daftar Reseller Dusdusan Dapat Gratis Mentoring dan Katalog Digital Paling Mudah Cara Menjadi Reseller Untuk bisa bekerja sebagai freelance re-seller, kamu tidaklah membutuhkan banyak persyaratan yang memberatkan loh. Seperti salah satu marketplace yang memiliki komunitas reseller tersebesar di Indonesia Dusdusan. Nah, untuk kamu yang tertarik, dan ingin daftar menjadi reseller. Maka kamu bisa melakukan dengan langkah berikut ini. Temukan Produk Pertama adalah kamu harus menemukan produk dari supplier yang bisa kamu jual kembali dengan harga beli yang murah. Untuk mendapatkannya sendiri, kamu bisa menggunakan beberapa jenis marketplace yang ada saat ini. Lakukan Pendaftaran Berikutnya adalah daftar, lakukan pendaftaran sebagaimana yang seharusnya sudah menjadi syarat dari supplier atau pemilik pruduk. Beberapa wadah, seperti Dusdusan, mengharuskan membernya membayar biaya daftar anggota atau member baru. Beli Produk yang Akan Kamu Jual Kembali Setelah terdaftar, maka kamu bisa memilih produk yang akan kamu jual kembali. Jika sudah, maka kamu bisa langsung menjualnya. Nah, beberapa supplier mengharuskan kamu untuk membeli produk terlebih dahulu agar bisa di jual kembali. Beda halnya dengan Dusdusan, Kamu bisa membeli produk setelah ada pesanan saja. Langkah awalnya, kamu bisa menggunakan katalog untuk menjual produk. Jadi kamu tidak perlu harus stock barang yang dapat membuat kamu rugi jika produk tidak terjual setelah kamu melakukan pembelian. Tetapkan Harga Untuk Mendapatkan Keuntungan Jika di rasa sudah semua, maka kamu bisa juga menaikan harga sesuai dengan yang kamu inginkan. Biasanya supplier akan menetapkan harga jual mereka, jika kamu ingin mendapatkan banyak keuntungan, maka kamu bisa menaikan harga kamu sendiri. Bagaimana ? Sangat mudah bukan untuk menjadi seorang yang menjual kembali produk orang lain dengan harga yang lebih mahal untuk mendapatkan keuntungan. Baca Juga Cara Menjadi Reseller Frozen Food Tanpa Modal Cara Daftar Reseller Dusdusan Seperti yang sudah dijelaskan tadi, salah satu komunitas reseller terbesar di Indonesia saat ini adalah Dusdusan. Sudah sangat banyak kisah sukses re-seller Dusdusan yang berhasil menjual banyak produk dari marketplacenya. Nah, untuk daftar menjadi re seller Dusdusan, kamu hanya perlu membayar Rp untuk menjadi member. Namun, kamu tidak perlu khawatir jika di rasa kemahalan, karena kamu bisa mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya adalah menggunakan kode berikut untuk biaya daftar lebih murah. Kode referral Dusdusan berikut bisa kamu gunakan untuk biaya daftar hanya Rp saja. Itu pun, kamu akan mendapatkan layanan gratis mentoring selama 8 hari. Kode Promo Daftar Reseller Dusdusan V5CUQT10. Atau kamu bisa langsung daftar pada link beriktu Daftar Reseller Dusdusan Keuntungan Menjadi Reseller Jelas ada alasan keuntungan yang menjadikan kenapa banyak orang ingin bergabung dan daftar menjadi re-seller. Nah, sebagai bahan pertimbangan kamu. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika menjadi re-seller. Tidak Ada Tekanan dan Target Perihal penjualan memang terkadang memiliki taget tersendiri pada setiap perusahaan. Beda dengan kamu menjadi re-seller. Kamu tidak ada tekanan untuk mencapai target penjualan seperti pada perusahaan. Jika kamu ingin mendapatkan banyak uang, maka kamu bisa menjual lebih banyak produk. Begitupun sebaliknya. Produk Cepat Laku Biasanya supplier yang menerima daftar re-seller adalah produk yang memang banyak di butuhkan. Karena supplier ingin semua produk tersebut terdistribusi, oleh karena itulah mereka membutuhkan pada reseller untuk membatunya menjual produk. Tidak Menyita Banyak Waktu Berikutnya adalah sistem kerja seorang reseller sangatlah flexibel Sehingga tidak akan menyita banyak waktu. Pasalnya kamu tidak usah repot memikirkan produksi produk dan yang lainnya. Kamu hanya perlu membuat strategi penjualan saja untuk mendapatkan banyak keuntungan. Bisa Menjual Banyak Produk Yang tak kalah menarik adalah kamu bisa menjual banyak produk yang berbeda dari supplier lain atau marketplace lain. Dengan begitu, jualan kamu pun juga akan beraga dan memiliki kesempatan mendapatkan keuntungan yang banyak juga. Penutup Bagaimana? Apakah kamu sudah tahu apa itu reseller dan bagaimana cara daftar serta keuntungan yang akan kamu dapatkan. Menjadi seorang reseller adalah langkah yang tepat untuk kamu yang ingin menjalankan instan business. Pasalnya kamu bisa mulai dengan cepat tanpa harus produksi produk.
Jiwa bisnis memang tidak dimiliki semua orang, tapi dengan ambisi yang tinggi, semua orang bisa memulai bisnisnya. Di era yang serba modern ini, bisnis bisa dimulai kapan saja dan di mana saja. Anda bisa menjadi reseller di marketplace-marketplace Indonesia yang penggunanya sudah banyak. Untuk bisa jadi reseller sukses, ketahui dulu, yuk, apa itu reseller di artikel ini. Salah satu faktor yang membuat orang-orang mengurungkan niatnya untuk memulai bisnis adalah modal. Kendati demikian, masalah modal bisa diatasi dengan memulai bisnis kecil-kecilan terlebih dahulu seperti menjadi reseller. Sebenarnya, reseller itu apa, sih? Apa yang Dimaksud dengan Reseller? Kalau Anda sudah lama berkecimpung di dunia perbisnisan online, pasti Anda sering mendengar istilah dropshipper dan reseller. Meskipun keduanya mirip, tapi nyatanya model bisnis reseller dan dropshipper itu banyak perbedaannya, lho. Untuk mengetahui apa itu reseller dan dropship, yuk, mulai dari reseller dulu. Reseller adalah sebuah kegiatan bisnis yang memungkinkan orang untuk menjual kembali barang dari supplier dengan menyimpan stok barang pada jumlah tertentu. Cara kerja reseller, yaitu biasanya reseller akan memesan barang yang dijual melalui supplier atau distributor ketika mereka mendapatkan pembeli. Perbedaan Reseller dengan Dropshipper Apa? Apa itu dropship dan reseller masih banyak yang belum mengetahui perbedaan keduanya. Perbedaan dari dropshipper dan reseller dapat dilihat dari berbagai aspek. Apa saja? Yuk, simak! Baca juga Jenis dan Cara Bisnis Dropship yang Menguntungkan! Stok Persediaan Barang Perbedaan yang paling menonjol antara dropshipper dan reseller adalah dari segi stok barang. Kalau menjadi reseller Anda harus menyediakan stok barang untuk dijual kembali, sementara untuk menjadi dropshipper, Anda tidak perlu melakukan penyetokkan barang. Meskipun demikian, ketika Anda jadi dropshipper, Anda tetap harus cepat melakukan pemesanan ke toko supplier ketika ada pembeli yang membeli produk Anda. Modal Perbedaan selanjutnya terletak pada modal. Menjadi dropship bisa saja menjadi salah satu cara jualan online tanpa modal kalau produk dari supplier Anda berstatus ready atau siap kirim. Tapi, lain cerita kalau Anda menjadi dropship Shopee. Anda perlu menyediakan modal untuk melakukan pembelian terlebih dahulu ke supplier Anda. Sama halnya seperti dropship, reseller juga memerlukan modal, lho. Bedanya, menjadi reseller membutuhkan modal yang lebih besar. Kenapa? Karena reseller perlu menyetok barang dari distributor. Selain itu, ada beberapa reseller yang melakukan repacking, sehingga biaya yang dikeluarkan pun perlu lebih besar. Keuntungan Dari segi keuntungan, sebagai dropshipper, Anda tidak bisa memasang margin harga yang terlalu tinggi karena dropship biasanya mendapatkan harga normal dari supplier. Lain halnya dengan reseller. Karena reseller melakukan penyetokkan barang dalam jumlah besar dari supplier, biasanya supplier akan memberikan harga reseller. Harga reseller adalah harga khusus dari supplier untuk reseller. Biasanya, harganya akan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan harga produk satuan atau harga pasar. Karena adanya harga reseller, maka reseller bisa memasang margin harga yang agak tinggi dan keuntungan reseller pun akan berbeda dengan keuntungan yang didapatkan oleh dropshipper Sudah tahu apa itu reseller dan dropship beserta perbedaannya? Kalau Anda ingin memulai bisnis, Anda bisa sesuaikan dengan modal dan kebutuhan Anda, ya. Jika dirasa mempunyai modal yang banyak dan ingin mendapatkan untung yang berlimpah, maka Anda bisa coba untuk menjadi reseller. Open Reseller Maksudnya Apa? Anda yang sudah lama berkeliaran di marketplace seperti Shopee, Tokopedia atau Lazada, pasti sering melihat online shop yang memuat caption atau deskripsi produk dengan mencantumkan “Open Reseller”. Memangnya, apa itu open reseller? Online shop yang memiliki keterangan open reseller berarti mereka memberikan kesempatan untuk orang-orang yang ingin menjadi reseller online. Pada umumnya, online shop yang memberikan keterangan open reseller akan memberikan harga khusus kepada orang-orang yang berminat dengan syarat menjadi reseller tertentu yang sudah ditetapkan. Reseller diizinkan untuk membeli produk dari supplier dengan jumlah barang yang banyak dan akan mendapatkan harga yang lebih murah untuk bisa dijual kepada orang lain. Keuntungan yang didapatkan kalau ikut open reseller bisa dihitung dari selisih antara harga jual kepada pembeli dan harga beli kepada supplier. Dari Mana Keuntungan Reseller? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, berapa persen keuntungan reseller bisa dihitung dari selisih harga jual dan harga beli. Namun, untuk perhitungan yang lebih kompleks, ada keuntungan reseller ideal yang bisa Anda dapatkan. Sebelum bisa mendapatkan keuntungan yang ideal, Anda harus tahu dulu dari mana keuntungan Anda akan berasal. Keuntungan tentu akan diawali dengan penentuan harga jual yang tepat. Karena menjadi reseller hanya membutuhkan untuk membeli satu barang jadi, maka Anda perlu tahu harga pokoknya saja. Setelah itu, Anda bisa menentukan harga jual, kemudian Anda bisa melihat berapa keuntungan yang akan Anda dapatkan. Bagaimana Cara Menjadi Reseller? Gimana? Sudah tahu sekilas, kan, tentang reseller? Mau tahu cara jadi reseller sukses? Yuk, ikuti langkah-langkah lengkapnya di bawah ini! Carilah Produk yang Tepat Ketika ingin memulai usaha apapun, biasanya didasari dari berjualan. Untuk bisa berjualan dengan cara menjadi reseller, Anda perlu menemukan produk yang tepat untuk dijual. Anda harus paham mengenai produk yang akan Anda jual kepada konsumen. Pastikan kualitas produk sesuai dengan harganya dan Anda juga perlu menguji kelayakannya. Survey Pasar dan Kompetitor Strategi pemasaran yang tepat adalah penentuan target pasar yang sesuai dengan sasaran. Ketahui apakah produk yang Anda jual demand atau minatnya tinggi di masyarakat? Apakah justru peminatnya malah dikit? Kalau sudah tahu pasar Anda, Anda bisa melakukan survey kompetitor. Agar tidak terjadi perang harga antar reseller, maka Anda perlu tahu seberapa banyak kompetitor Anda di luar sana karena satu supplier kemungkinan memiliki reseller lebih dari satu. Bekerja Sama dengan Supplier yang Tepat Cara jadi reseller sukses yang selanjutnya adalah menjalin kerja sama bersama supplier terpercaya. Ketika Anda memilih supplier, jangan asal pilih berdasarkan harga yang murah saja, ya. Karena harga murah, belum tentu menjamin kualitas. Supplier-supplier nakal bisa saja menipu Anda dengan menjual barang murah dengan kualitas yang murahan juga. Kriteria supplier tangan pertama yang dapat Anda percaya adalah supplier yang memiliki reputasi bagus dan sudah banyak orang yang menjadi reseller bersama supplier tersebut. Cekatan dalam Update Informasi Produk Contoh reseller yang baik adalah reseller yang gesit dalam memberikan update produk terutama update stok. Jika supplier Anda mengumumkan perubahan harga produk, Anda perlu juga untuk merubah harga produk yang Anda jual dan mengumumkannya kepada pelanggan Anda. Informasi yang Anda berikan mengenai produk itu sangat penting, lho, bagi konsumen. Promosikan dengan Buka Toko Online Menjadi reseller tidak hanya bisa dilakukan dengan mempromosikan produk jualan di berbagai platform media sosial, tapi memasarkan produk Anda di platform marketplace pun juga bisa dijadikan strategi marketing yang ampuh bikin produk-produk reseller Anda laku terjual. Selain itu, Anda juga pasang iklan di platform digital biar produk makin laris dan cuan makin ngalir! Keuntungan Menjadi Reseller di Tahun 2021 Di masa pandemi sejak 2020, banyak orang yang mencari-cari ide bisnis kecil-kecilan untuk menunjang kehidupannya sehari-hari akibat banyak pemutusan hak kerja yang terjadi. Dengan segala kemudahan dan keuntungannya, sebagian masyarakat Indonesia banyak yang beralih menjadi reseller. Yuk, simak keuntungan menjadi reseller di tahun 2021. Baca juga Ide Bisnis tanpa Modal Rumahan 2021, Mulai Sekarang! Bisa Menjual Banyak Jenis Produk Sekaligus! Ketika Anda menjadi reseller, Anda bisa, lho, menjual berbagai produk dengan berbagai variasi. Anda bisa mengambil produk dari beberapa supplier sekaligus dan melakukan penyetokkan secara berkala. Akan lebih mudah lagi kalau Anda bisa menemukan supplier yang memang menjual berbagai macam produk. Dengan begitu, keuntungan yang Anda dapatkan bisa berlimpah banget. Peluncuran Bisnis yang Cepat dan Praktis Anda tidak perlu toko, tidak perlu memproduksi barang, tidak perlu juga merekrut karyawan. Semuanya bisa Anda lakukan sendiri. Anda hanya perlu tahu pasar dari produk yang Anda jual dan cari supplier terpercaya, kemudian sediakan stoknya dan jual kembali produk tersebut ke calon pembeli Anda. Ekspansi Bisnis yang Efisien Berawal dari reseller, Anda bisa mengumpulkan modal dari hasil penjualan reseller Anda untuk membuka usaha sendir. Lambat laun, usaha reseller yang sukses akan menghasilkan bisnis yang sukses pula. Hemat Waktu Proses menjadi reseller tidak menghabiskan banyak waktu, karena semuanya bisa di-handle sendiri dan alur prosesnya pun sudah terlihat jelas. Selain itu, mengelola bisnis reseller tidak membutuhkan banyak energi juga karena bisa dilakukan di mana saja! Risiko Keuangan yang Lebih Minim Menjadi seorang reseller merupakan sebuah langkah inisial yang bisa dilakukan oleh semua orang yang ingin memulai bisnis, tapi terkendala oleh modal. Bisnis reseller juga tidak membutuhkan modal yang banyak dan cenderung bisa terhindar dari risiko keuangan yang minim. Untuk menghindari kerugian, reseller dapat melakukan inventaris dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Ginee Omnichannel Jadi reseller dan buka toko online di banyak marketplace? Pusing mengelola stok? Gak perlu! Ada Ginee Omnichannel yang bisa 24/7 membantu jalannya bisnis online Anda di banyak marketplace! Dengan fitur Ginee yang bejibun banget, dijamin, deh, bisnis online Anda bakal semulus jalan tol! Manfaat dari Ginee yang bisa Anda dapatkan adalah Anda bisa merasakan mudahnya mengelola stok dengan fitur Manajemen Stok di Ginee. Hanya dengan satu dashboard, Anda bisa mengelola stok produk Anda di beberapa marketplace secara bersamaan! Kece banget, kan? Yuk, gak usah pake ragu, langsung daftar Ginee sekarang dan dapatkan free trial 7 hari full tanpa syarat! Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE! Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online AndaUpdate secara otomatis pesanan dan stokMengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudahMemproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistemMengelola penjualan dengan sistem manajemen digitalMembership dan database pelanggan secara menyeluruhPrediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di GineeMemantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
Pernah mendengar istilah reseller? Yap, seiring menjamurnya sistem perdagangan via online, istilah reseller kerap mampir di telinga kita. Apa sih reseller itu? Apa bedanya reseller dengan dropship? Bagaimana cara menjadi reseller? Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjadi reseller? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di masyarakat. Agar tidak bingung lagi mengenai reseller, yuk kita bahas lebih detail mengenai hal ini. Mengenal arti reseller Reseller merupakan metode penjualan online dengan ketentuan menjual kembali barang dari supplier dengan cara menyetok barang. Dengan kata lain, reseller akan mencari dan membeli barang dari grosir atau distributor yang bisa mengirim produk untuknya, kemudian menyetoknya, dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli untuk mendapatkan keuntungan. Ada juga pengertian lain yang menyebutkan, reseller merupakan orang yang membeli produk dari supplier dengan harga yang lebih murah. Tujuannya untuk dijual kembali dengan harga tertentu, sehingga akan mendapat keuntungan. Kelebihan dari reseller adalah tidak mendapat upah dari produsen secara langsung, melainkan mereka mendapat upah melalui harga khusus yang diterapkan untuk reseller. Kemudian, baik produsen atau pihak reseller sama-sama mengalami keuntungan meski tidak ada ikatan resmi yang terjalin dari kedua belah pihak. Jenis-jenis reseller Jenis-jenis reseller Yang perlu diketahui, reseller memiliki banyak ragamnya. Berikut informasinya 1. Reseller dengan metode bagi hasil Pada reseller dengan metode bagi hasil, prosentase komisi bisa mencapai 50% dan semua produk bisa dijual. Biasanya dengan sistem ini, reseller menggunakan sistem berbayar terlebih dulu. 2. Reseller dengan model jaminan Reseller dengan model jaminan sangat jarang dilakukan karena banyak penjual yang keberatan dengan sistem ini. Sesuai namanya, reseller dengan modal jaminan menggunakan jaminan uang untuk mendapatkan barang agar produsen terhindar dari aksi penipuan yang marak terjadi dalam transaksi jual beli online. 3. Reseller dengan model web replika Website replika merupakan website yang diberikan pengelola kepada reseller sebagai media promosi online. Reseller akan menerima komisi jika pada website replika mereka terjadi transaksi. 4. Reseller dengan model web alone Web alone memiliki nilai tambah tersendiri dibanding reseller lainnya, karena di sini reseller memiliki kebebasan dalam menentukan harga produk. Tidak hanya itu, reseller juga dimanjakan dengan diskon harga serta melakukan penjualan sendiri dengan web alone yang dimiliki. 5. Reseller dengan model beli jual Reseller dengan model beli jual memiliki fasilitas mengedepankan pelayanan. Di sini, reseller cukup melakukan pembelian yang telah ditentukan oleh pengelola. Nantinya, reseller akan menjadi member dan bisa mendapatkan beragam fasilitas seperti bisa bermain harga dan diskon yang menarik. Perbedaan reseller dengan dropship Banyak yang salah menduga dan menyamakan reseller dengan dropshipper. Padahal keduanya berbeda. Berikut perbedaannya 1. Stok barang Seorang reseller harus melakukan pembelian barang dalam jumlah yang banyak dari produsen atau distributor dengan tujuan agar harga barang yang diperoleh kompetitif. Alhasil, selisih pembelian dan penjualan atau keuntungan yang didapat lebih besar. Sedangkan dropshipper tidak perlu memasok barang. 2. Tugas Tugas reseller adalah mengurus pengemasan barang dan melakukan pengiriman barang ke alamat pembeli. Adapun tugas dropshipper hanya memasarkan produk atau barang saja tidak sampai melakukna pengemasan dan pengiriman kepada pembeli. 3. Modal yang dikeluarkan Reseller harus mempunyai modal yang cukup besar dibandingkan dropshipper karena dia harus menyetok barang yang lumayan banyak maka dari itu biaya yang dikeluarkan besar. Sementara, dropshipper bisa dibilang tidak memerlukan biaya sama sekali karena tugasnya hanya memasarkan produk saja. Modal yang dikeluarkan hanya pulsa atau kuota internet. 4. Keuntungan Reseller dapat meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan dropship. Pasalnya, reseller bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari penyetok barang atau produsen. Ini tentu berbeda dengan dropshipper karena bertindak sebagai perantara saja. 5. Strategi pemasaran Pemasaran reseller bisa dilakukan dengan direct selling atau penjualan langsung kepada konsumen. Sedangkan dropshipper berbeda dalam strategi pemasarannya biasanya mereka lakukan melalui media sosial Instagram, Facebook, dan lainnya, e-commerce, grup whatsapp, whatsapp business. 6. Risiko Reseller memiliki risiko yang lebih besar karena melakukan penyimpanan stok barang. Jika barang tersebut tidak laku tentu hal tersebut bisa membuat reseller mengalami kerugian yang besar. Sebaliknya, kerugian yang akan ditanggung dropshipper tidak besar karena salah satu faktornya seorang dropshipper tidak menyetok barang terlebih dahulu. Kelebihan dan kekurangan dari reseller Kelebihan reseller Reseller dapat langsung melakukan, mengendalikan, mengatur dan mengelola semua stok barang yang telah dibelinya Bisnis yang dijalankan oleh reseller dapat dikembangkan lagi karena produk yang dijual tidak harus bergantung pada satu produsen saja. Seorang reseller dapat mengendalikan produk agar keuntungan dapat diciptakan secara maksimal Memiliki hubungan yang erat dengan konsumen, sehingga reseller akan mendapatkan sikap loyalitas dari setiap pelanggannya Kekurangan reseller Modal yang dikeluarkan seorang reseller tidak sedikit. Itu sebabnya, reseller harus benar-benar memperhatikan strategi pemasaran agar bisa balik modal atau memperoleh keuntungan. Reseller harus menyediakan tempat tersendiri untuk stok barangnya. Jika produk tidak laku, reseller harus menanggung kerugian yang besar. Reseller harus melakukan banyak hal seorang diri, mulai pemasaran, melayani pembeli, packing, hingga pengiriman barang. Baca juga Ide Usaha Reseller dan Cara Reseller Online Shop yang Bisa Digeluti Tanpa Modal Mengenal Dropshipper, Keuntungannya, dan Cara Jadi Dropshipper di Bukalapak 6 Panduan Memilih Recommended Seller Online Gadget Cara menjadi reseller Cara menjadi reseller Foto 1. Temukan produk yang tepat Jika ingin menjadi reseller, kamu harus mengetahui dulu produk yang akan dijual kepada konsumen. Kamu harus memastikan produk yang ditawarkan berkualitas baik dan banyak peminatnya. 2. Menghitung modal awal Modal perlu kamu persiapkan agar bisnis dapat berjalan semestinya. Maka langkah pertama adalah menghitung perkiraan modal yang kita butuhkan. Sebagai reseller setidaknya yang perlu dihitung antara lain modal awal untuk beli produk, biaya transportasi, biaya peralatan dan perlengkapan bisnis, biaya promosi dan internet, hingga biaya tak terduga. 3. Mengamati pasar dan kompetitor Untuk menghindari kerugian yang besar di kemudian hari, seorang reseller harus mencari tahu peluang atau prospek produk yang ditawarkan apakah diminati oleh masyarakat atau sebaliknya. Kamu juga harus melihat seberapa banyak kompetitor dalam menjalankan bisnis tersebut. Tingginya pesaing bisa menyebabkan perang harga yang tidak sehat. 4. Mencari supplier yang tepat Hati-hati dalam memilih supplier karena kamu akan melakukan kerjasama jangka panjang dengannya. Pilih supplier yang bertanggung jawab dan memiliki kualitas produk yang baik. 5. Melakukan evaluasi bisnis Seorang reseller harus rutin melakukan evaluasi penjualan secara berkala. Dengan demikian, bisnis yang kamu kembangkan bisa lebih maju lagi. 6. Memberikan layanan terbaik Untuk menjadi reseller yang sukses perlu memberikan layanan terbaik. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain memberikan respon cepat atas pertanyaan konsumen, ramah dengan konsumen, dan sabar dalam melayani pertanyaan konsumen.
apa itu member dan reseller